Minggu, 19 Maret 2017

Cara Mengatasi Anak yang Susah Bicara

Cara Mengatasi Anak yang Susah Bicara

Cara Mengatasi Anak yang Susah Bicara - #1. Rajin berkomunikasi. Dimulai sejak masa bayi, orangtua mesti rajin (membiasakan diri) buat berbicara apapun kepada anak, dimanapun & kapanpun.

Anda dapat mengatakan apa saja, seperti benda-benda apa saja yg terdapat di sekitarnya. Sesudah anak mulai dapat sedikit demi sedikit memahami, orang tua dapat memberi pertanyaan-pertanyaan kecil buat dijawab sang anak.

Hal tersebut sungguh penting, buat membantu anak supaya terangsang berbicara. Orang tua yg kerap mengobrol dengan anak, maka anak bakal lebih komunikatip untuk menyerap banyak kata, dan mematangkan kemampuan bicara mengolahnya.

#2. Bercerita. Orang tua kerap membacakan cerita kepada anak pun jadi metode yg sungguh baik supaya anak terlatih dalam memahami perkataan, berbicara & bertanya mengenai cerita yg dibacakan.

#3. Perbaiki ucapan anak yg keliru. Orang tua mesti mengoreksi kesalahan ucapan kata-kata si anak. Perbaiki kata-kata yg keluar dari mulutnya dengan kata atau ucapan yg benar.

Orang tua perlu bersabar & rajin dalan meluruskan ucapan anak, jauhi memarahi anak atau membentak anak, sehingga tak membuat anak merasa bersalah.

Orang tua hanya perlu meminta anak menirukan ucapan yg benar lewat gerak. Sehingga lama kelamaan anak jadi sadar terhadap bentuk ucapan yg benar.

#4. Ajak anak bersosialisasi. Biarkan anak bermain dengan teman-teman sebayanya, dimana anak-anak bakal belajar dari anak lainnya. perkara itu sebab ucapan anak kecil lainnya pasti berharap dia tiru.

Selain itu, ajarkan pun anak buat menyapa dengan sapaan-sapaan pendek kepada teman-temannya. Selain melatihnya bicara, juga mengajarkan keramahan & tips bergaul yg baik di anak.

Hal yg perlu dipastikan, yakni pilih teman-teman sebaya yg baik untuk sang anak, pastikan teman-temannya mengatakan kata-kata yg baik, dengan ucapan aku, kamu, dsb. Tidak boleh biarkan anak kita bermain dengan teman yg ucapannya “kebun binatang”.

#5. Memberi pilihan kata di anak. Misalnya susu atau keju, atau lainnya. Bila ana berharap keju, maka kita memberikan keju sambil mengucapkan kata keju dengan jelas, lalu memintanya mengulanginya. biasakan perkara tersebut di kata-kata yg lain.

#6. Ajarkan kata yg benar di anak. Contohnya kata “tidur”, maka tidak boleh gunaka kata “bobo”, biasakan perkara ini.

Atau kata “kucing”, tidak boleh pakailah kata “pus”. Atau jauhimenggunakan bahasa cadel, misalnya “cucu” buat kata “susu”. perkara seperti tersebut perlu dilakukan supaya kemampuan berbahasa anak dapat berkembang dengan baik.
loading...

#7. Tidak boleh mencampur aduk bahasa. perkara yg membuat anak sulit buat belajar kata-kata, saat orang tuanya mempunyai kebiasaan memakai lebih dari 1 bahasa, pakailah dulu bahasa Indonesia saja bila status anak masih balita.

Baru sesudah anak menunjukkan perkembangan kemampuan berbicara, maka tak mengaapa sedikit demi sedikit mengajarinya berbicara dengan bahasa kedua.

#8. Jauhi menertawakannya. Kata-kata yg keluar dari mulut balita memang dapat jadi terdengar lucu, dengan kepolosan & kata-katanya yg lucu.

Namun, usahakan menyimak apa yg dikatakan sang anak, kemudian berikan respons positip. perkara tersebut supaya mengerti maksud ucapan anak, & juga buat membantu melatih anak belajar mengucapkan kata-kata dengan jelas.

#9. Konsultasi. Orang tua dapat melakukan konsultasi dengan docter atau  psikolog anak tentang hal-hal yg semestinya telah dikuasai oleh anak di umur tetetentu.

Tentunya, nantinya kita bakal memberikan beberapa inpormasi tentang keadaan si anak, sehingga nantinya psikolog dapat menilai dengan akurat keadaan si anak...

...lalu memberikan beberapa arahan & solusi yg tepat buat anak Anda.

#10. Tidak boleh membiarkan anak terlalu lama menonton TV, sebab berakibat kurang baik terhadap perkembangan anak.

Dimana saat menonton TV, anak merasa nyaman dengan tayangan gambar yg menarik sekali bagianya, terutama dengan gambar yg selalu bergerak (animasi) & penuh dengan warna.

Hal itu dapat berepek buruk untuk anak, sebab dapat membuat minimnya ketertarikan anak di obyek-obyek yg statis atau kurang menarik atau kurang berwarna, yg beada di lingkungan sekitarnya.

Hal tersebut membuat anak jadi seorang yg pasip, kurang peka, sampai kurang pokus saat berinteraksi dengan lingkungannya.

Sehingga sipat alamiah positip di anak yakni meniru, jadi hilang. Sebab dalam sipat meniru untuk anak,memerlukan sensitipitas, keaktipan & konsentrasi dari sang anak sendiri.

Alhasil, anak jadi kesulitan dalam memperkaya kosa kata miliknya, yg membuat dirinya telat bicara, & kemampuan berbahasanya tak optimal.

#11. Siapkan waktu supaya anak berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. perkara tersebut penting sebab nantinya bisa dengan cara epektip merangsang anak supaya lebih termotivasi buat belajar bicara.

Saat bermain bersama teman-temannya atau anak-anak lain yg sebaya dengannya, anak tentunya memerlukan kemampuan komunikasi verbal, sehingga kemampuan ini bakal terus terlatih di diri anak.

#12. Selalu menstimulasi dengan mengajak anak berkomunikasi, masa BATITA ialah masa meniru, orang tua perlu terus-menerus mengajaknya berbicara, sehingga kosa kata yg dikuasai anak semakin banyak.

Ibu dapat menstimulasi anak, seperti berkumbul dengan anak kemudian membacakan cerita, dll.

#13. Dalam mengajarkan kata kepada anak, mesti dengan kata-kata yg jelas, yakni dari segi intonasi, sampai bentuk mulut / bibir saat mengucapkan kata.

Saat mengucapkan kata “makan”, bukan maem atau mamam.

#14. Minta anak supaya menunjukkan benda yg diinginkannya. Sesudah itu berikan di anak sembari mengucapkan yg jelas “mo – bil” (saat anak berharap mainan mobil-mobilannya). kita pun dapat meminta anak mengulangi kata ini beberapa kali.

#15. Tak perlu terlalu membandingkan anak anda dengan anak-anak lainnya, sebab setiap anak mempunyai kemampuan yg berbeda-beda

#16. umumnya dalam pengobatan para ahli, anak yg disangka mengalami keterlambatan bicara, bakal diperiksa pisik, sarap, psikologisnya sampai keadaan intelejensia si anak.

Selain itu, kemampuan mendengar anak pun bakal diperiksa. Bila hasil pemeriksaan ditemukan anak positip mengalami telat bicara, maka anak nantinya memperoleh terapi wicara, berdasarkan panduan dari ahlinya.

#Terapi sederhana atasi anak lambat bicara, oleh dr Amendi Nasution, Sp.KPR(K) dari Rumah sakit Ibu & Anak Brawijaya
Seorang anak yg usianya masih tiga tahun, tak banyak kosakata yg dimilikinya. Setiap kali bicara, sang anak tak bisa  mengungkapkannya dengan jelas. Lantaran kesal tak bisa mengutarakan keinginan, sang anak tak jarang memukul-mukul kepalanya.

Docter spesialis anak, dr Attila Dewanti, SpA(K) Neurologi menjelaskan bahwa di umur tiga tahun, anak mulai bermain dengan teman sebayanya. Jika anak mengalami keterlambatan bicara, segera lakukan terapi.

Sebab bila tak, salah satu dampak yg ditimbulkannya anak mulai memukul kepalanya sendiri sebab tak bisa  mengutarakan keinginan. Selain itu, di umur empat atau jelang masuk TK, anak pun bisa terserang stres & tantrum sebab kesulitan dalam bergaul.

"Rata-rata gangguan bicara terjadi sebab kurang stimulasi. Sebabnya penting untuk orangtua buat memberikan stimulasi lebih kerap di rumah," kata dr Amendi Nasution, Sp.KPR(K) dari Rumah sakit Ibu & Anak Brawijaya, saat menanggapi problem yg dialami anak ini dalam sebuah talkshow kesehatan anak di Jakarta.

Stimulasi tepat di otot lidah & mulut pun turut mendukung kemampuan bicara. Otot mulut & lidah membantu bicara apalagi pengucapan hurup mati atau konsonan. Bila anak cadel, kerapnya otot lidah tak memiliki fungsi dengan baik.


Matikan televisi saat tak ditonton, sebab suara televisi bisa mengganggu konsentrasi anak dalam mendengar percakapan di sekelilingnya.

Ajak anak berlatih meniup sedotan, cotohnya meniup kapas di meja. supaya menguatkan otot muka & mulut anak yg banyak dipakai saat bicara.

Orang tua pun dapat melerakan benda kesukaan di luar jangkauan, sehingga anak terpancing bicara meminta bantuan buat mengambilnya


https://id.wikipedia.org

Cara Mengatasi Anak yang Susah Bicara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar